Friday, October 31, 2014

Pilihan

Minggu yang padat, semua orang terlihat sibuk dengan agendanya masing-masing. Begitu pun saya.
Perasaan rindu terhadap teman-teman dekat sering datang, ajakan berkumpul pun terus bermunculan meski harus beberapa kali saya tolak, karena ada kegiatan-kegiatan yang jauh lebih penting. Ya, menentukan prioritas terkadang memang harus dipaksakan.

Perasaan saya sedikit lebih tenang saat ada kabar bahagia datang dari salah seorang teman kuliah saya. Beliau berencana menikah, dan mengundang saya dan teman-teman sekelas untuk hadir. Perasaan ikut senang muncul begitu saja, mungkin karena ini pertama kalinya dari kami ada yang melepas masa lajang. Tidak hanya itu, perasaan akan berkumpul dengan teman-teman yang sudah lama tak jumpa pun terngiang-ngiang di pikiran. Kami semua akan datang untuk berkumpul dan berbahagia bersama.

Rencana tinggallah rencana. Ketika h-3 acara tersebut, saya mendapat beberapa email dan pesan instan yang masuk ke HP saya. Saya harus datang ke Jakarta untuk suatu keperluan, yang tentunya jauh lebih penting dan menyangkut masa depan saya, di hari bersamaan dengan pernikahan teman saya tersebut. Sejenak saya berpikir untuk tetap mengikuti keduanya, tetapi memaksakan sesuatu terkadang memang tidak baik. Saya harus memilih salah satu, saya harus membuat prioritas. Tentu saja pilihan ada di tangan saya, tapi dengan mudah pula saya tahu mana yang harus saya prioritaskan lebih dulu. Keputusan saya, saya tidak jadi ikut berkumpul di hari bahagia tersebut.

Maaf, saya memang melankolis. Maaf saya memang berlebihan dalam menghadapi sesuatu. Rasanya sedih dan kecewa tidak dapat hadir di acara yang saya kira akan membahagiakan. But, life is always about choosing, right? Apa pun itu, memang kita harus selalu memilih satu kemungkinan dari sejuta kemungkinan yang mungkin kita senangi. Pilihan-pilihan inilah yang akan membawa kita ke fase kehidupan berikutnya, mengangkat atau menjatuhkan kita.

Selamat berbahagia mempelai wanita teman saya, saya titipkan doa untukmu. Semoga pilihanmu, dan pilihanku, membawa kita ke kehidupan mendatang yang lebih baik.