Berita
tentang bencana yang terjadi di Indonesia sudah beberapa minggu menjadi headline news di berbagai media. Tentu
saja kita merasa prihatin atas keadaan tersebut. Keinginan untuk membantu pun datang,
tetapi sebagai mahasiswa, mayoritas dari kita belum memiliki penghasilan
sendiri. Lalu apa yang harus kita lakukan untuk membantu para korban? Memberikan
donasi? Dari mana kita mendapat uang tersebut? Meminta-minta sumbangan di jalan
raya? Apakah ini cara paling tepat?
Masyarakat
kita umumnya tidak mau memberikan sesuatu secara gratis, apalagi sumbangan
yang diminta-minta di jalan raya oleh
seseorang yang berpendidikan. Bukankah kita bisa melakukan lebih dari itu?
Ingat, selalu ada harga yang harus dibayar. Sebagai seorang mahasiswa yang
memiliki ilmu tertentu, gunakanlah ilmu yang kita miliki untuk mendapatkan uang.
Contohnya, jika kita mahasiswa yang mendalami tentang ilmu seni musik, buatlah
pagelaran musik sederhana di tengah kota, lalu siapkan kotak sumbangan bagi
siapa pun yang ingin menonton. Penonton puas melihat pertunjukan kita, kita pun
mendapat uang sumbangan yang bisa kita salurkan, adil bukan? Manfaatkanlah
kemampuan kita untuk memberikan sesuatu kepada masyarakat sehingga masyarakat
tidak ragu untuk memberikan feedback.
Terakhir, lakukan semuanya dengan ikhlas. J
Note. Argumentasi di atas menanggapi salah satu rubrik di harian Kompas berjudul Menjadi Peminta untuk Menyumbang. (Selasa, 18 Februari 2014)